300 - tonight we dine in hell (2006)

300, 300 movie, 300 spartan, movie 300, 300 the movie, 300 synopsis, 300 posterDirector : Zack Snyder
Writer : Zack Snyder
Genre : Action, Fantasy, War
Awards : 9 wins & 27 nominations
Cast : Gerard Butler (King Leonidas), Lena Headey (Quinn Gorgo)

Bangsa Spartan memeriksa setiap bayi lahir untuk memastikan bahwa keturunan mereka adalah yang terbaik dan jika cacat atau tidak mampu bertahan, maka ia akan mati.
Mereka membesarkan anak-anak mereka di sekolah dengan keras, dalam pertarungan latihan,
seorang anak yang kalah akan dihajar oleh ayahnya sendiri. Pada usia yang ke-7, setiap anak laki-laki harus pergi dan hidup berkelana di padang gurun dan bertahan, dan bila ia berhasil kembali, maka ia akan dihormati oleh Bangsa Sparta. Pada usia ke-15, Leonidas muda mampu bertahan dari serangan serigala dengan menjepitnya di sebuah lorong kecil agar hewan buas itu terperangkap dan dapat dikalahkan dengan mudah. Dia pulang dengan disambut Bangsa Sparta untuk dinobatkan sebagai raja baru Raja Sparta. Beberapa tahun kemudian, seorang utusan mengunjungi Raja Leonidas meminta Sparta tunduk kepada Raja Xerxes. Dihina oleh sikap mereka, Raja Leonidas menendang utusan ke dalam sumur. Mengetahui bahwa ancaman invasi Xerxes yang dipenuhi dengan kekuatan yang jauh lebih besar, ia mengunjungi Ephors(para imam) untuk mendapatkan petunjuk dari mereka sebelum mengirim tentara Spartan dalam pertempuran. Dia mengusulkan untuk mengusir musuh yang unggul secara jumlah pasukan dengan menggunakan medan dari Hot Gates of Thermopylae, mengarahkan Persia ke celah sempit melalui bebatuan ke arah laut. The Ephorsmenolak rencana Raja Leonidas. Mereka memutuskan bahwa Sparta tidak boleh pergi berperang, agar mereka tidak mengganggu festival Carneian suci (salah satu perayaan penting bagi para Ephors). Namun Leonidas tetap berangkat tanpa persetujuan mereka, sebenarnya imam tersebut menerima suap dari Xerxes untuk memudahkan Sparta tunduk kepada Raja Xerxes penguasa Persia. Walaupun ragu-ragu karena tidak disetujui oleh para imamnya, namun ia didukung sepenuhnya oleh istrinya sehingga ia tidak memiliki keraguan untuk berperang terhadap Xerxes. Leonidas memilih ke-300 prajurit terbaiknya untuk bersiap bertahan di celah sempit.
Di jalan mereka bertemu beberapa sekutu, yang terkejut bahwa Spartan hanya mengirimkan kekuatan jumlah prajurit yang sedikit. Namun Leonidas mengatakan bahwa ia membawa lebih banyak prajurit daripada mereka. Bergabung dengan orang-orang Yunani Arcadians dan lainnya, mereka tiba di Hot Gates of Thermopylae (celah sempit). Melihat tentara Persia yang mendekat, mereka membangun dinding berisi mayat dari ratusan pasukan Persia yang sudah dialahkan. Sparta menghancurkan beberapa armada perang Xerxes, tetapi itu hanya bagian kecil dari jumlahbesar yang akan mereka hadapi nantinya.
Seorang laki-laki yang cacat, Ephialtes, datang untuk melihat Leonidas dan memperingatkan dia tentang jalan rahasia di bagian lainnya. Ia berharap ia bisa berjuang untuk Leonidas. Tetapi Leonidas menjelaskan bahwa setiap prajurit Spartan merupakan prajurit-prajurit yang tangguh, ia meminta Ephialtes untuk mengangkat perisai Sparta yang besar, namun mengangkatnya saja ia tidak mampu, dan ia kecewa di tolak sebagai bangsa Sparta dan ia pergi dari sana
Xerxes terkesan dengan keterampilan berperang bangsa Sparta, Leonidas dibujuk untuk menyerah dengan janji akan memberikan kekayaan dan kekuasaan sebagai imbalan atas kesetiaan. Tetapi Leonidas menghiraukannya.
Marah atas penolakan tawarannya, Xerxes mengutus prajurit khususnya "Para Dewa", prajurit yang tadinya ditakuti seluruh bangsa, tetapi Sparta berhasil mengalahkan mereka. Kekalahan ini benar-benar membuat Xerxes murka dan mengutus seluruh pasukannya untuk menyerang Leonidas dan prajuritnya, tetapi pasukan Xerxex tetap tidak bisa mengalahkan 300 prajurit Leonidas, walaupun beberapa dari mereka ada yang sudah meninggal.
Ephialtes pergi ke Xerxes, dan setuju untuk menunjukkan jalan rahasia untuk mengepung Leonidas, dengan dijanjikan perempuan dan kekayaan. Xerxes melihat ini adalah peluang yang bagus untuk mengalahkan Leonidas dan pasukannya.
Sementara di ibukota Sparta, Istri Leonidas berusaha untuk meyakinkan para tetua Sparta untuk mengirimkan bantuan kepada Leonidas. Tetapi ia ditentang oleh Theron, salah satu tetua yang juga menerima suap Xerxes. Di Hot Gates, Sparta telah dikhianati oleh Ephialtes, dan mereka dikepung oleh pasukan pemanah Xerxes. Bangsa Arcadian melarikan diri dari pertempuran itu. Sparta menolak untuk melarikan diri. Leonidas memerintahkan Dilios-salah satu prajuritnya untuk kembali ke Sparta dan menceritakan pertempuran mereka.
Di Sparta, Ratu Gorgo (istri Leonidas) dituduh melakukan perzinahan oleh Theron. Marah karena difitnah, Ratu Gorgo membunuh Theron di depan dewan dan mengetahui bahwa Theron adalah seorang pengkhianat, karena memiliki mata uang bangsa Persia.
Setelah terkepung, Xerxes masih menawarkan kepada Leonidas untuk tunduk kepadanya. Leonidas yang sadar bahwa mereka sudah tidak berdaya berpura-pura untuk mengalah dan ketika kesempatan datang, ia melemparkan tombak ke arah Xerxes. Walaupun hanya tergores oleh tombak Leonidas, namun Xerxes tampak terkejut dengan lukanya. Karena Xerxes yang dikenal sebagai dewa, berdarah. Bangsa Persia menganggap seorang dewa tidak memiliki darah. Dan pada saat itu juga Leonidas dan pasukannya tewas diterjang ribuan panah yang diarahkan ke mereka.
Beberapa tahun kemudian Dilios, ketika hendak berperang menyerukan bahwa 120.000 tentara Persia yang kuat dikalahkan oleh 300 prajurit Spartan dihadapan 10.000 prajurit Sparta bersama 30.000 prajurit Yunani. Dan pasukan besar itu siap untuk berperang dengan pasukan Xerxes.



Ditulis Oleh : Sobat Movie | Hari: 00:43| Kategori:

0 komentar:

Post a Comment